Tetesan
Rindu Sajadah Kalbu
Oleh:
‘Ainy Nur Syarifah
Ditepi rintik hujan
malam ini
Aku ingin menuangkan
goresan pena yang kesekian kalinya
Dengan maksud ingin
mengadu kepadaMU
Tentang sajak rindu
sajadah kalbu
Ya Allah...
Aku hanya mampu diam membisu ditengah
derasnya usikan jiwa
Menyimak
dan menahan terpaan badai senandung rindu
Untuk sebuah nama yang
jauh disana
Inilah diriku yang
faqir dan juga hina
Bersama dengan guyuran
hujan yang kian mendera
Kuungkapkan segala rasa
bergemuruh dijiwa
Ya
Akhi...
Diri
ini hanya mampu mengagumimu dari kejauhan
Dalam
sajak mimpi yang tiada arti
Kan
ku biarkan rasa ini mengalir bersama derasnya hujan
Yang
kan menepi dalam muara kehidupan
Ya Rabb.. cukup bagiku menyalurkan rindu dalam
bait doa ini
Tentang rasa yang KAU
anugerahkan kepada hati ini
Tentang rasa yang tak
sepantasnya kumiliki
Karena aku hanyalah setetes embun dilautMu yang luas
tak bertepi
Dan aku hanyalah
kerikil digunungMu yang menjulang tinggi
Kembali
kukatakan ini adalah takdir ilahi
Aku
tak dapat menghindar dan berlari
Entah
teka teki apa yang sampai saat ini masih kucari
Rencana
Ilahi tida dapat kumengerti
Ya Rabb.. kan kusimak semua ini
Hingga kapal ini
berlabuh didermaga ilahi
Semoga hadir air mata
bahagia



Salam ukhwah bagi para
perindu syafaat Rasulullah SAW datang dari Syarifah yang menulis coretan pena
ini pada bulan kelahiranku “Januari berarti” tepatnya di Semarang tanggal 23
tahun 1997, bermaksud menyampaikan isi hati yang terus menerus menghiasi
hari-hari di bulan Januari ini J
Semoga dapat
mempersembahkan bintang untuk Bunda tercinta J